Underwriting bukan istilah yang biasa kita dengar dalam obrolan sehari- hari. Tetapi di dunia asuransi, underwriting sangat umum dibicarakan. Bila Kamu berniat untuk mengajukan asuransi, menguasai sebutan underwriting serta prosesnya dapat menolong Kamu sepanjang proses pengajuan. Ayo kenalan lebih jauh dengan proses underwriting di postingan ini!
Apa yang Dimaksud Dengan Underwriting?
Underwriting ialah salah satu proses yang sangat berarti dalam asuransi. Underwriting dicoba buat memperhitungkan resiko yang bisa diterima oleh industri asuransi serta memastikan berapa banyak premi yang wajib dibayarkan pemegang polis tiap periodenya.
Apa yang Diartikan Dengan Underwriter?
Orang yang melaksanakan proses underwriting diucap dengan underwriter. Pekerjaan utama dari seseorang underwriter merupakan menganalisis resiko calon tertanggung apakah bisa diterima pengajuan asuransi cocok dengan tingkatan risikonya. Besaran premi asuransi hendak dibayarkan pula didetetapkan dari hasil underwriting.
Tahapan Proses Underwriting
Secara universal terdapat 4 tahapan utama dalam proses underwriting. Apa saja tahapannya?
1. Application
Pada tahapan ini, industri asuransi hendak membagikan form aplikasi buat diisi oleh calon nasabah. Kamu umumnya hendak menuliskan data- data individu tercantum di dalamnya informasi financial, pekerjaan, keadaan kesehatan serta riwayat penyakit.
2. Identifying Risk
Informasi yang sudah diisi setelah itu diberikan pada underwriter buat dievaluasi resiko. Sebagian aspek yang jadi pertimbangan dalam memperhitungkan resiko merupakan:
Riwayat serta keadaan kesehatan: dalam asuransi sangat berarti buat mengisi serta melaporkan informasi kesehatan secara jujur serta benar dalam formulir aplikasi tidak hanya buat memastikan tingkatan efek pula buat keberlangsungan polis sebab apabila informasi kesehatan tidak diisi dengan keadaan sesungguhnya ke depannya pula hendak pengaruhi keputusan claim
Informasi Financial: pemasukan akan mempengaruhi keputusan underwriting serta pula untuk Anti Money Laundering( AML) serta Know Your Customer( KYC)
Umur: Semakin muda usia anda, Maka premi yang anda keluarkan semakin rendah. oleh sebab itu, belilah produk asuransi selagi anda masih muda. Sebab semakin anda menundanya, Semakin tinggi resiko, dan semakin tua semakin mahal premi yang harus anda bayarkan.
Pekerjaan: pekerjaan Kamu memastikan besaran pemasukan serta resiko yang Kamu hadapi. Pekerjaan yang terkategori beresiko dapat jadi membuat pengajuan Kamu ditolak sebab resiko yang sangat besar.
Hobi: Semacam pekerjaan Kamu, hobi tertentu, misalnya yang berkaitan dengan traveling memakai pesawat terbang, dapat tingkatkan resiko Kamu.
Kerutinan merokok: Perokok umumnya membayar lebih banyak dari pada mereka yang tidak merokok. Perihal ini sebab merokok bisa tingkatkan resiko kesehatan jangka panjang.
Serta lain sebagainya
3. Categorizing Risk
Sehabis underwriter melaksanakan evaluasi resiko dari bermacam berbagai aspek, hasil tersebut hendak dikategorikan ke dalam 3 kelompok ialah, standard risk, substandard risk, serta declined risk. Standard risk merupakan yang paling tinggi sebaliknya yang terendah yatu declined risk.
Standard risk ialah nasabah yang mempunyai resiko rata- rata ataupun standar. Tingkatan kesehatannya relatif sehat namun mempunyai riwayat penyakit turunan ataupun sebagian perihal lain yang dapat mengecam di setelah itu hari. Jenis ini pula jadi bawah penerimaan pengajuan asuransi seorang.
Substandard risk merupakan nasabah yang mempunyai resiko kesehatan besar. Sebab tingginya resiko, umumnya hendak terdapat beban ekstra buat menjamin kesehatan Kamu. Perihal ini membuat premi yang Kamu bayarkan lebih mahal dibanding 2 jenis lebih dahulu.
Decline risk ialah resiko yang sangat besar sehingga mungkin besar aplikasi Kamu akan ditolak.
4. Result
Sehabis melaksanakan pengelompokan, underwriter hendak membuat keputusan ataupun kesimpulan akhir terpaut pengajuan nasabah. Bila resiko masih dapat diterima, hingga polis hendak lekas dikirimkan kepada calon nasabah.
Result ataupun hasil keputusan dari underwriting bisa dikategorikan jadi sebagian tipe, antara lain:
- Diterima secara penuh
Bila calon nasabah tercantum ke dalam standard risk, hingga pengajuannya hendak diterima secara penuh. Dengan begitu, nasabah tersebut bisa mendapatkan seluruh khasiat asuransi cocok kebutuhan.
- Diterima dengan pengecualian
Pengecualian diberlakukan bila nasabah mempunyai keadaan kesehatan yang tidak bisa ditanggung oleh industri asuransi. Dengan pengecualian, nasabah masih hendak memperoleh sebagian besar khasiat lain yang ditawarkan.
- Diterima dengan premi ekstra
Calon nasabah yang menerima keputusan ini merupakan mereka yang terkategori substandard risk. Pengajuan hendak diterima oleh industri tetapi dengan ketentuan besaran premi yang lebih besar cocok risikonya.
- Ditolak
Pengajuan asuransi ditolak sebab resiko yang sangat besar.
Dengan menyesuikan style hidup sehat misalnya, tidak cuma keadaan kesehatan kita yang diuntungkan. Kita pula dapat memperoleh premi yang rendah dikala mengajukan asuransi kesehatan. Sebab terus menjadi sehat kita, terus menjadi rendah resiko yang hendak dialami. Tidak hanya itu, umur kita pula dapat memastikan besaran premi asuransi. Hingga dari itu, bila mau masa depan terjamin serta keuangan nyaman, asuransikan lah diri Kamu selagi muda serta sehat.
Benang Merah
Dalam dunia asuransi, seringkali muncul istilah Underwriting. Memang tak semua orang familiar dengan istilah ini. Namun, sederhananya underwriting adalah proses identifikasi dan seleksi resiko. Saat mengajukan asuransi, calon tertanggung akan terlebih dahulu melalui proses underwriting sebelum akhirnya mereka dibebankan premi dengan jumlah tertentu.
Selama proses underwriting, hal yang pertama kali dilakukan adalah identifikasi resiko terhadap calon tertanggung oleh underwriter. Underwriter merupakan sebutan bagi personil perusahaan asuransi yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi resiko calon tertanggung.
Adapun faktor-faktor yang bisa ditinjau oleh underwriter dalam proses identifikasi resiko adalah faktor kesehatan, pekerjaan, gaya hidup, hobi, dan juga lokasi tempat tinggal.
Setelah identifikasi resiko selesai dilakukan, barulah underwriter bisa mengelompokan calon tertanggung ke dalam kategori resiko yang sesuai. Ada empat kategori resiko dalam asuransi, yaitu: declined risk, substandard risk, standard risk, dan preferred risk. Semakin tinggi resiko ( substandard risk ), semakin besar pula premi yang dibebankan kepada calon tertanggung. Bahkan untuk resiko yang paling tinggi (declined risk), perusahan Asuransi tidak dapat menerima resiko tersebut. Sementara, calon tertanggung dengan resiko terendah (preferred risk) akan mendapat premi yang relatif lebih murah, namun pada prakteknya biasanya premi disamakan dengan yang standard risk.
Meski underwriting seringkali dianggap menyulitkan calon tertanggung, namun tindakan ini dilakukan demi tercapainya banyak tujuan. Salah satunya adalah agar calon tertanggung mendapatkan beban premi yang sesuai dengan resiko yang dimiliki. Sehingga, tercipta keadilan dalam pembebanan premi.
Dengan menguasai apa yang diartikan proses underwriting, kita bisa mempersiapkan diri sebaik bisa jadi saat sebelum mengajukan permohonan asuransi. Asuransi memanglah terbuat buat melindungi kita dari resiko kehidupan. Namun Kerutinan serta perihal kecil yang kita jalani di kehidupan tiap hari senantiasa mempunyai akibat yang signifikan pada masa depan kita