Pengertian Dividen Saham

Apa itu dividen saham? Industri mana saja yang giat memberikan dividen sahamnya?

Catatan:

  • Dividen merupakan salah satu sumber keuntungan yang investor saham peroleh, dapat dalam wujud duit tunai ataupun saham.
  • Terdapat sebagian metode pembagian serta jenis dividen saham cocok dengan keadaan serta kebijakan tiap- tiap industri.
  • Besar kecilnya dividen yang investor saham miliki terbawa- bawa oleh bermacam aspek.

Memahami Dividen Saham

perhitungan dividen saham
ruangmom.com

Seseorang investor saham hendak memperoleh keuntungan dari 2 perihal, ialah capital gain dan dividen.

Capital gain berasal dari selisih peningkatan harga jual serta harga beli saham yang investor miliki.

Sedangkan dividen sumbernya dari pembagian keuntungan industri dalam sesuatu periode tertentu.

Sebutan yang lain, pembagian saldo laba yang besarannya bisa berganti bergantung kebijakan serta hasil Rapat Universal Pemegang Saham( RUPS).

Kemudian, apa serta gimana dividen itu? Berikut penjelasannya!

Pengertian Dividen Saham

Dividen merupakan suatu aksi industri memberikan laba dalam periode satu tahun kepada investor pemegang saham, bersumber pada jumlah saham yang investor miliki.

Industri hendak memberikan dividen dalam wujud duit tunai ataupun saham. Kemudian setelahnya, ada pajak dividen saham yang wajib dibayarkan.

Pajak dividen saham dikenakan PPh 10% yang bertabiat final serta dibebankan kepada investor tiap menerima dividen dari industri.

Contoh Perhitungan Dividen

Pak Ali memiliki 5.000 lot (5.000 lot x 100 lembar = 500.000 lembar saham) perusahaan PT Bukit Asam (PTBA).

Tahun 2021, PTBA membagikan dividen final tahun buku 2020 sebesar Rp 74,69 per lembar.

 Berapa dividen yang Pak Ali dapatkan?

= 500.000 lembar x Rp 74,69 per lembar

= Rp 37.345.000

Pajak Final Dividen = 10%

Dividen yang Pak Ali terima setelah pajak:

= (1 – 10%) x Rp 37.345.000

= Rp 33.610.500

Selanjutnya, dividen tersebut akan ditransfer ke Rekening Dana Nasabah (RDN).

Cara Pembagian dan Jenis Dividen

Bersumber pada pengertian di atas, telah mulai mengerti apa itu dividen?

Kala industri memberikan dividennya kepada investor pemegang saham, terdapat 2 metode yang biasanya digunakan, antara lain:

1 Berdasarkan Waktu Pembagian dan Tahun Buku

Metode awal, dilihat bersumber pada waktu ialah berapa kali industri memberikan dividennya salam satu tahun. Berikut ini sebagian jenisnya:

  •  Dividen Interim

Dividen interim ialah mekanisme pemberian dividen dalam kurun waktu saat sebelum industri menutup pembukuan keuangannya, ataupun masih dalam tahun berjalan.

Sehingga bisa berarti dividen sedangkan ataupun sebagian sebab tidak penuh dalam periode satu tahun.

  • Dividen Final

Dividen final merupakan mekanisme pemberian dividen dalam kurun waktu satu tahun( penuh).

Perbandingan dengan dividen interim cuma pada waktu pembagiannya saja, sebab keduanya bersama mempunyai kedudukan dalam perihal pembagian dividen.

2 Bersumber pada Peninggalan yang Dibagikan

Metode kedua ialah pembagian dividen bersumber pada peninggalan. Berikut ini sebagian jenisnya:

  •  Dividen Tunai

Pembagian keuntungan industri kepada pemegang saham dalam wujud duit tunai.

  • Dividen Saham

Pembagian keuntungan industri dalam wujud saham. Sehingga jumlah lembar saham milikmu hendak meningkat.

  • Dividen Properti

Tidak hanya dalam wujud duit tunai serta saham, terdapat pula industri yang memberikan keuntungan dalam wujud peninggalan ataupun properti.

Keadaan ini menampilkan industri lagi kurang baik, sebab tidak mempunyai duit tunai.

  • Dividen Janji Utang

Terakhir ialah pembagian keuntungan industri berupa penyusunan pesan janji utang industri kepada pemegang saham.

Isi dari pesan janji utang ialah, melaporkan buat pelunasan ataupun pembayaran utang yang telah terjanjikan beserta waktunya.

Studi Kasus Pembagian Dividen Saham

Biar datanya lebih jelas, ayo, pelajari riset permasalahan berikut tentang pembagian dividen saham dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk( BBRI).

Tahun 2022, BBRI hendak memberikan dividen tunai tahun 2021 sebesar Rp 26, 4 triliun.

Jumlah tersebut setara 85% dari perolehan laba bersih BRI tahun 2021 yang menggapai Rp 31, 6 triliun.

Bila kita untuk dengan jumlah saham tersebar hingga tiap investor hendak memperoleh dividen tunai sebesar Rp 174, 23 per saham.

Contoh Perhitungan Dividen

Pak Wahyu mempunyai saham BBRI sebanyak 100 lot ataupun 10. 000 lembar saham.

Kala terdapat pembagian dividen BBRI, berapa dividen yang didapat Pak Wahyu?

= 10. 000 lembar x Rp 174, 23 per lembar

= Rp 1. 742. 300

Jadwal Pembagian Dividen Saham BBRI

FYI, berikut ini agenda pembagian saham BBRI:

Bertepatan pada cum dividen: 10 Maret 2022.

Bertepatan pada ex dividen: 11 Maret 2022.

Bertepatan pada recording: 14 Maret 2022 jam 16. 15 Wib.

Bertepatan pada distribution: 1 April 2022.

Penjelasan:

  • Cum Date: Bertepatan pada dimana penentuan buat para investor yang berhak memperoleh dividen dari suatu industri.

Melalui dari itu, hingga tidak hendak memperoleh pembagian dividen.

  • Ex Date: Bertepatan pada dimana sehabis hari cum date. Investor yang membeli saham di harga ex- date hingga tidak hendak memperoleh pembagian dividen.

Ataupun diasumsikan telah kadaluarsa dari syarat bertepatan pada pembagian dividen.

  • Recording Date: Bertepatan pada kala industri mencatat investor mana saja yang hendak memperoleh dividen.
  • Distribution: Bertepatan pada pembagian/ pembayaran dividen ke investor yang mempunyai saham industri.

Sebagian sebutan tersebut berarti buat dimengerti dalam pembagian dividen saham. Biar tidak melupakan agenda ataupun diasumsikan kadaluarsa.

Nah, tidak hanya BBRI, masih banyak industri lain yang giat memberikan dividen saham kepada para investor. Apa saja?

Ikuti uraian selanjutnya!

20 Perusahaan yang Rajin Bagi Dividen

IDX 20 High Dividend merupakan indeks saham yang berisi 20 saham kapitalisasi besar dengan dividen paling tinggi dalam periode tertentu.

Saham- saham yang masuk pada indeks ini, hendak ditinjau tiap bulan Januari serta Juli tiap tahunnya.

Pembaharuan: 28 Januari 2022

cara menghitung dividen

Aspek yang Pengaruhi Besar Kecilnya Dividen

Tiap industri mempunyai syarat tiap- tiap dalam memberikan keuntungan kepada investor dalam wujud dividen tunai ataupun saham.

Syarat tersebut didasari pada sebagian aspek ialah:

1 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan keahlian suatu industri dalam menciptakan keuntungan ataupun laba dalam sesuatu periode tertentu.

Investor hendak memperoleh dividen lebih besar bersamaan besar profitabilitas yang dihasilkan.

Dengan keuntungan yang lebih besar, membuat industri lebih banyak membagikannya kepada investor, demikian juga kebalikannya.

Contoh:

Industri A menciptakan keuntungan sebesar Rp 10 miliyar dengan Dividend per Share( DPR) 50%.

Hingga industri A dapat memberikan Rp 5 miliyar dalam wujud dividen kepada pemegang saham.

Industri B menciptakan keuntungan sebesar Rp 20 miliyar dengan DPR 50%. Hingga industri B bisa memberikan Rp 10 miliyar dalam wujud dividen.

Sehingga industri B dapat membagikan dividen lebih besar kepada investornya, sebab keuntungannya juga lebih besar.

2 Likuiditas

Likuiditas merupakan keahlian industri dalam menuntaskan kewajiban jangka pendeknya.

Terus menjadi besar likuiditas suatu industri, hingga terus menjadi besar keahlian industri memberikan dividennya.

Industri yang tingkatan likuiditas besar, menginformasikan kalau tidak mempunyai kewajiban yang besar. Sehingga dapat fokus membagikan dividen kepada investor.

3 Tingkatan Pertumbuhan

Tingkatan perkembangan suatu industri pula hendak pengaruhi besar kecil serta kebijakan dividen yang diambil suatu industri.

Industri dalam fase growing hendak lebih memprioritaskan pengelolaan hasil keuntungan buat kebutuhan operasional industri. Bila dibanding dengan industri dalam fase mature.

Sehingga pesatnya tingkatan perkembangan industri, sejalan dengan besaran dividen yang hendak dibagikan. Demikian juga kebalikannya.

4 Dimensi Perusahaan

Dimensi industri pengaruhi jumlah dividen yang hendak mereka bagikan.

Industri besar cenderung memberikan dividen dalam jumlah yang besar pula.

Karena, perihal ini pengaruhi reputasi industri di golongan investor. Industri yang terkategori dimensi besar hendak lebih berfokus pada kemauan investor.

Sebaliknya industri lebih kecil, fokusnya pada pengembangan bisnis. Sehingga, kala memperoleh profit hingga sebagian besar keuntungannya hendak mereka alokasikan buat kebutuhan operasional pengembangan bisnis.

Istilah Penting Terkait Dividen Saham

Dalam pembagian dividen saham bisa jadi ada banyak sebutan yang harus Kamu tahu, selaku berikut:

1 Dividend per Share( DPS)

Dividend per Share( DPS) merupakan pembagian laba industri kepada pemegang saham bersumber pada banyaknya jumlah saham yang investor miliki. DPS bisa berarti selaku hak pemegang saham.

Nilai DPS berasal dari hasil laba dikali rasio pembayaran dividen, setelah itu dipecah dengan jumlah lembar saham yang dipunyai.

2 Dividend Yield

Dividend yield merupakan metode mengukur berapa banyak arus kas yang Kamu peroleh, buat tiap rupiah yang diinvestasikan dalam posisi ekuitas.

Sebutan yang lain, perbandingan antara dividen yang dipecah dengan harga sahamnya.

Selaku investor saham, pasti sangat menantikan harga saham murah supaya dapat menemukan keuntungan yang lebih optimal.

3 Dividend Payout Ratio( DPR)

Dividend payout ratio merupakan sesuatu kebijakan dividen buat menggambarkan perhitungan tertentu.

Semacam yang telah kita tahu, salah satu tujuan investor buat berinvestasi merupakan memperoleh pengembalian investasi serta keuntungan berbentuk dividen.

Keypoint

Seperti itu ulasan seputar dividen saham. Mulai dari pengertian, metode pembagian serta jenisnya, riset permasalahan, hingga catatan industri yang giat memberikan dividennya.

Kira- kira Kamu tertarik buat menemukan dividen saham dari industri mana?